SULINGGIH



IDA PADANDA GDE RAI MANUABA
Ida Padanda Profesor

Nanang Sutrisno

Purnama Kadasa, 3 April 2015, Padiksan Profesor menjadi Padanda, yakni Prof. Dr. Ida Bagus Gunadha, M.Si madiksa menjadi Ida Padanda Gde Rai Manuaba berlangsung di Griya Kawan, Banjar Wanasari Tengah, Desa Wanasari, Tabanan. Bersama istrinya, Ni Made Armini – Tjan Mei Kwee bergelar abhiseka Jero Istri Nawang Sasih. Proses diksa ini dipimpin oleh Guru Nabe, Ida Padanda Istri Ketut Sunya dari Griya Pidada, Klungkung. Upacara padiksan yang bertempat. Bertindak selaku Guru Waktra adalah Ida Padanda Gde Putra Yoga dari Griya Tunjuk, Tabanan disertai dua Guru Saksi, yakni (1) Ida Padanda Putra Manuaba dari Griya Jaksa, Tabanan dan (2) Ida Padanda Gde Mas Diatmika dari Griya Perean, Kediri, Tabanan. Ida Padanda Gde Rai Manuaba bersama Jero Istri Nawang Sasih selanjutnya, berstana di Griya Kawan Anyar, Banjar Wanasari Blodan, Desa Wanasari, Kabupaten Tabanan.
Sebelumnya, Prof. Dr. Ida Bagus Gunadha, M.Si bersama Ni Made Armini sudah dinyatakan lulus dengan sempurna oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Tabanan saat Diksapariksa yang dilaksanakan pada 24 Maret 2015. Pada upacara diksapariksa ini, hadir Ida Padanda Made Gunung memberikan sambutan, antara lain menegaskan pentingnya menguasai weda parikrama dan sasana kawikon bagi sulinggih. Apalagi pada era global yang ditandai dengan semakin ketatnya persaingan pada segala bidang kehidupan. Malahan dalam kasulinggihan, juga berlangsung persaingan antarsulinggih, baik alokapalesraya maupun sisya. Kemudian, pada 2 April 2015, sehari sebelum upacara Padiksan dilaksanakan upacara Ngekeb. Rangkaian upacara Padiksan ini menandai perjalanan kehidupan Ida Padanda Gde Rai Manuaba yang semasa walaka adalah seorang petualang intelektual malang-melintang di dunia politik.    
Semasa walaka, Ida Padanda Gde Rai Manuaba pernah menjadi guru agama Hindu, PNS di Kanwil P & K Provinsi Bali, dan akhirnya terjun ke dunia politik. Karier politik yang lebih lama daripada PNS, antara lain pernah menjadi anggota legislatif di DPRGR Kabupaten Badung, DPRD Kabupaten Badung, DPRD Provinsi Bali, dan DPR/MPR RI. Dalam organisasi keagamaan Hindu pernah menjabat Ketua Gerakan Taruna Muda Hindu Dharma, Ketua Prajaniti Pusat, dan Sekretaris Jenderal Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat. Petualangan intelektual ditandai dengan menamatkan studi Magister (S2) di Universitas Padjajaran, Bandung dan Doktor (S3) di Universitas Negeri Jakarta. Selepas dari petualangan politik dan intelektual, beliau kembali kembali dunia pendidikan ke Kampus Unhi, Denpasar sebagai dosen Kopertis Wilayah VIII. Di kampus inilah mencapai puncak karier akademisnya sebagai Guru Besar Bidang Etika Hindu, bahkan pernah menjabat Direktur Pascasarjana dan Rektor Unhi, Denpasar.
Kini, Sang Profesor telah menuntaskan kewajibannya di dunia akademis dengan abhiseka yang disandangnya, beliau adalah Guru Loka. Ida Padanda Gde Rai Manuaba adalah guru bagi umat Hindu. Bukan hanya menjadi Profesor Etika Hindu, melainkan kini juga menjadi Guru Besar Tattwa dan Acara Hindu. Kehadirannya menjadi harapan baru bagi umat Hindu karena Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diemban sebagai Profesor kini diperluas menjadi Tri Dharma Perguruan Kehidupan sebagai Guru Loka. Guru Loka adalah guru kehidupan. Kenyataan, hampir seluruh pengalaman kehidupan mengandung nilai pendidikan. Oleh karena itu, kehidupan adalah proses pendidikan sepanjang hayat. Dalam kehidupnnya, setiap orang berupaya mengumpulkan pengetahuan benar dan perbuatan baik dalam rangka mencapai kebahagiaan. Di tengah-tengah mereka diperlukan guru kehidupan yang dapat membantu dan mendukungnya. Mulialah guru kehidupan. Selamat datang Ida Padanda Profesor, mahaguru kehidupan.









BALI PUSEH

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Bumi Rumah Kita

  Membaca Ulang Wasudewa Kutumbakam   I   W a y a n   S u k a r m a   Bumi adalah rumah kita bersama. Dunia adalah keluarga kita...