SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIRA MEDIKA PPNI BALI
FILSAFAT ILMU
OLEH
I WAYAN SUKARMA
BAGIAN SATU:MANUSIA MAKHLUK BERPIKIR
HAKIKAT PRIBADI MANUSIA:
MAKHLUK TUHAN YANG OTONOM (TUHAN ADALAH TITIK ASAL-MULA DAN TUJUAN KEHIDUPAN).
MAKHLUK YANG BERJIWA-RAGA
(JIWA YANG MERAGA DAN RAGA YANG MENJIWA).
MAKHLUK INDIVIDU YANG MEMASYARAKAT
(INDIVIDU YANG MEMASYARAKAT DAN MASYARAKAT YANG MENGINDIVIDU).
MANUSIA SEBAGAI MAKLUK BERPIKIR.
HAKIKAT PRIBADI MANUSIA
MANUSIA ADALAH MAKHLUK TUHAN YANG OTONOM, BERDIRI SEBAGAI PRIBADI YANG TERSUSUN ATAS KESATUAN HARMONIS JIWA-RAGA DAN EKSIS SEBAGAI INDIVIDU YANG MEMASYARAKAT.
MANUSIA MAKHLUK TUHAN YANG OTONOM
MANUSIA LAHIR SERBA-MISTERIUS (ASAL-MULA – KEBERADAAN – TUJUAN KEHIDUPAN).
MANUSIA MAKHLUK LEMAH SEHINGGA TERGANTUNG PADA SANG PENCIPTA.
OTONOMI, INDEPENDENSI, DAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MANUSIA BERJARAK DENGAN SANG PENCIPTA.
OTONOMI, KEBEBASAN, DAN KREATIVITAS MANUSIA ADALAH JELMAAN OTONOMI, KEBEBASAN, DAN KREATIVITAS SANG PENCIPTA.
INGAT: SEBUAH RUMAH BATU YANG KUAT, KEKUATANNYA ITU ADALAH WARISAN KODRAT DARI BATU SEBAGAI BENDA YANG MEMANG KUAT).
MANUSIA MAKHLUK YANG BERJIWA-RAGA
JIWA YANG MERAGA: JIWA YANG MAUJUD DALAM BENTUK RAGA SEHINGGA KEJIWAAN MANUSIA MENJELMA MENJADI PLURALITAS PERBUATAN BADAN.
RAGA YANG MENJIWA: FENOMENA BADAN YANG MENJADI BERSIFAT KEJIWAAN SEHINGGA JIWA MEMPUNYAI KEKUASAAN ATAS BADAN.
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU YANG MEMASYARAKAT
INDIVIDU YANG MEMASYARAKAT: MASYARAKAT ADALAH SARANA (BUKAN TUJUAN) BAGI PENYELENGGARAAN HIDUP DAN PENGEMBANGAN KEHIDUPAN ORANG-SEORANG.
MASYARAKAT YANG MENGINDIVIDU: MASYARAKAT ADALAH TARAF PERKEMBANGAN INDIVIDU DALAM MENYELENGGARAKAN HIDUP DAN PENGEMBANGAN KEHIDUPANNYA.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERPIKIR
APA YANG DIPIKIRKAN?: DIRINYA SENDIRI = ASAL-MULA, KEBERADAAN, DAN TUJUAN AKHIR KEHIDUPANNYA.
PROSES BERPIKIR MULAI DARI REPRESIF (PENGENALAN NAMA DAN BENTUK) – KRITIS (PEMAHAMAN TERHADAP MAKNANYA) – KREATIF (MENCIPTAKAN SESUATU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN).
KUALITAS PEMIKIRAN: MISTIS-RELIGIUS (RESEPTIF: MENERIMA KODRAT) – ONTOLOGIS-KEFILSAFATAN (REALITAS) – KONKRET-FUNGSIONAL (KREATIF: TEROBOSAN BARU) – TEKNOLOGIS-FUNGSIONAL (RASIONALITAS).
UNTUK APA MANUSIA BERPIKIR?: UNTUK MENCAPAI TUJUAN HIDUPNYA (LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG).
TUJUAN LANGSUNG: YANG HARUS DIPENUHI SELAMA HIDUPNYA DI DUNIA INI BERDASARKAN BERPIKIR TEKNOLOGIS-FUNGSIONAL.
TUJUAN TIDAK LANGSUNG: BERSIFAT NORMATIF KEILAHIAN DAN KEFILSAFATAN.
KARENA ITU: TUJUAN HIDUP DUNIAWI (TUJUAN LANGSUNG) ADALAH AWAL DARI TUJUAN HIDUP TIDAK LANGSUNG.
JADI, HAKIKAT MANUSIA ADALAH MAKHLUK TUHAN YANG EKSIS DALAM DIRI-PRIBADINYA YANG OTONOM, BERJIWA-RAGA, DAN BERADA DALAM SIFAT HAKIKATNYA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU YANG MEMASYARAKAT.
ARTINYA: KEHIDUPAN ADALAH PENDIDIKAN DAN MANUSIA MENIKMATINYA SEBAGAI PENGALAMAN BELAJAR.
DI SINI FILSAFAT ILMU MENJADI PENTING.
DIRI (SELF) YANG MEMBENTUK ILMU PENGETAHUAN HOLISTIK
MANUSIA MAMPU MENALAR: BERPIKIR SECARA LOGIS DAN ANALITIS.
BERDASARKAN KEMAMPUAN MENALAR DAN MEMPUNYAI BAHASA UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN HASIL PEMIKIRAN YANG ABSTRAK MAKA MANUSIA BUKAN SAJA MEMPUNYAI ILMU PENGETAHUAN, MELAINKAN JUGA MAMPU MENGEMBANGKANNYA.
MANUSIA DAN KEHIDUPANNYA
TUJUAN KEHIDUPAN YANG MELAMPAUI KEHIDUPANNYA SENDIRI MENDORONG MANUSIA MENGEMBANGKAN ILMUPENGETAHUAN.
DALAM PROSES MENCAPAI TUJUAN KEHIDUPAN MUNCUL MASALAH-MASALAH YANG MENDORONG MANUSIA BERPIKIR DAN MENALAR.
DENGANNYA MANUSIA MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI JAWABAN ATAS PERMASALAHAN DAN MENGEMBANGKANNYA.
DIRI (SELF) DAN ILMU PENGETAHUAN
DIRI (SELF) TIDAK TERLEPAS DARI ORGANISME (LOKUS PENGALAMAN): MERUPAKAN GESTALT KONSEPTUAL YANG TERORAGNISASI DAN KONSISTEN YANG TERDIRI ATAS PERSEPSI-PERSEPSI TENTANG SIFAT-SIFAT DARI ‘DIRI SUBJEK’ ATAU ‘DIRI OBJEK’ DAN PERSEPSI HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTARA ‘DIRI SUBJEK’ DAN ‘DIRI OBJEK’ DENGAN ORANG-ORANG LAIN DAN DENGAN BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN BESERTA NILAI-NILAI YANG MELEKAT PADA PERSEPSI-PERSEPSI INI.
ORGANISME DAN MEDAN FENOMENAL
ORGANISME ADALAH LOKUS ATAU TEMPAT DARI SELURUH PENGALAMAN.
PENGALAMAN ADALAH SEGALA SESUATU YANG SECARA POTENSIAL TERDAPAT DALAM KESADARAN ORGANISME. INILAH MEDAN FENOMENAL.
JASI: MEDAN FENOMENAL ADALAH FRAME OF REFERENCE (KENYATAAN SUBJEKTIF) DARI INDIVIDU YANG HANYA DAPAT DIKETAHUI OLEH ORANG ITU SENDIRI.
MEDAN FENOMENAL SESEORANG DAPAT DIKETAHUI MELALUI INFERENSI DAN EMPATI, WALAUPUN TIDAK PERNAH SEMPURNA.
ILMU PENGETAHUAN YANG HOLISTIK
MENGINGAT KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN BERSIFAT PERSPEKTIF SEHINGGA KECIL KEMUNGKINAN MEPROLEH ILMU PENGETAHUAN YANG HOLISTIK.
TIGA PERSYARATAN: MORALITAS SUBJEK (PENYELEDIKAN TIDAK PERNAH TUNTAS), AKAL SEHAT (VALIDITAS ILMU), KEAHLIAN DIRI SEBAGAI SUBJEK YANG TEPAT (KOMPETENSI).
MENGINGAT: ILMU PENGETAHUAN MEMILIKI SUBJEK (YANG MENGETAHUI) DAN OBJEK (YANG DIKETAHUI).
ILMU PENGETAHUAN BERKAITAN DENGAN KEBENARAN DAN MENGHINDARI KEKELIRUAN.
OBJEK PENGETAHUAN MEMILIKI MULTISEGI YANG HENDAK DIUNGKAP SECARA SERENTAK.
KENYATAANNYA MANUSIA HANYA MENGETAHUI BEBERAPA SEGI DARI OBJEK YANG HENDAK DILIHAT, SEDANGKAN YANG LAIN TETAP TERSEMUBUNYI.
JADI: SULIT MENCAPAI KEBENARAN YANG LENGKAP DARI SUATU OBJEK, APALAGI MENCAPAI KESELURUHAN KEBENARAN DARI SEGALA SESUATU YANG DIAJDIKAN OBJEK PENGETAHUAN.
SELAIN ITU: ILMU PENGETAHUAN DIPILAH MENJADI TIGA JENIS:
PENGETAHUAN BIASA (PENGALAMAN NIR-ILMIAH DAN PENGETAHUAN PRA-ILMIAH).
PENGETAHUAN ILMIAH (DIPEROLEH MELALUI METODE ILMIAH)
PENGETAHUAN FILSAFAT (DI[PEROLEH LEWAT PEMIKIRAN RASIONAL YANG DIDASARKAN PADA PEMAHAMAN, PENAFSIRAN, SPEKULASI, PENILAIAN KRITIS DAN PEMIKIRAN YANG LOGIS, ANALISTIS, DAN SISTEMATIS).
DENGAN DEMIKIAN, ILMU PENGETAHUAN HOLISTIK MERUPAKAN KUMPULAN PENGETAHUAN YANG DISUSUN SECARA KONSISTEN DAN KEBENARANNYA TELAH TERUJI SECARA EMPIRIS.
SIMPULAN:
DIRI (SELF) YANG DAPAT MEMBENTUK ILMU PENGETAHUAN YANG HOLISTIK ADALAH DIRI YANG DAPAT MENGONTROL DAN MENAKLUKKAN NAFSU (KEBINATANGAN?) SEHINGGA TIDAK MENJADI LIAR DAN TIDAK TERKENDALI.
MENGINGAT: KEBENARAN SECARA KESELURUHAN BERARTI BERLAKU UNIVERSAL YANG DIPEROLEH SECARA INTUITIF MELALUI AKAL DAN REALITAS.
Bumi Rumah Kita
Membaca Ulang Wasudewa Kutumbakam I W a y a n S u k a r m a Bumi adalah rumah kita bersama. Dunia adalah keluarga kita...
Cari Blog Ini
Arsip Blog
Popular Posts
-
SISTEM PENGOBATAN USADA BALI A.A. Ngr Anom Kumbara Pen gantar Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manu...
-
BRAHMAVIDYA DALAM BHUANA KOSA Oleh I Wayan Sukarma Abstrak Bhuana Kosa adalah lontar yang paling tua dalam kelompok lontar-lontar Siwaistik....
-
PERKEMBANGAN SHIWA-BUDDHA DI INDIA DAN INDONESIA (Pendekatan Ilmu Sejarah) Prof. D.Litt...
-
TATTWA JNÀNA: KAJIAN TERHADAP STRUKTUR I Wayan Suka Yasa 1. Pendahuluan “Candi pustaka” yang menjadi kepustakaan Hindu Bali...
-
REINKARNASI Wacana Surga-Bumi-Neraka I Wayan Suka Yasa Abstrak Keyakinan manusia pada reinkarnasi mungkin lebih tua dari se...
Tentang Penulis
Nama: I Wayan Sukarma
Email: putraghanes58@gmail.com