SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIRA MEDIKA PPNI BALI
FILSAFAT ILMU
OLEH
I WAYAN SUKARMA
PENDAHULUAN
DUA SISI PEMAHAMAN FILSAFAT ILMU.
PENGERTIAN FILSAFAT.
MENGEMBANGKAN WAWASAN KRITIS.
FILSAFAT, ILMU, AGAMA, DAN MITOS.
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETAHUAN.
SIGNIFIKANSI FILSAFAT ILMU.
DARI EPISTEMOLOGI KE FILSAFAT ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SEJARAH ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SOSIOLOGI ILMU.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU.
SIMPULAN.
DUA SISI PEMAHAMAN FILSAFAT ILMU.
PENGERTIAN FILSAFAT.
MENGEMBANGKAN WAWASAN KRITIS.
FILSAFAT, ILMU, AGAMA, DAN MITOS.
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETAHUAN.
SIGNIFIKANSI FILSAFAT ILMU.
DARI EPISTEMOLOGI KE FILSAFAT ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SEJARAH ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SOSIOLOGI ILMU.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU.
SIMPULAN.
DUA SISI PEMAHAMAN FILSAFAT ILMU.
PENGERTIAN FILSAFAT.
MENGEMBANGKAN WAWASAN KRITIS.
FILSAFAT, ILMU, AGAMA, DAN MITOS.
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN.
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETAHUAN.
SIGNIFIKANSI FILSAFAT ILMU.
DARI EPISTEMOLOGI KE FILSAFAT ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SEJARAH ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SOSIOLOGI ILMU.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU.
SIMPULAN.
DUA SISI PEMAHAMAN FILSAFAT ILMU
DISIPLIN ILMU: CABANG DARI ILMU FILSAFAT YANG MEMBICARAKAN ILMU PENGETAHUAN.
LANDASAN FILOSOFIS BAGI PROSES KEILMUAN: KERANGKA DASAR BAGI PROSES KEILMUAN.
APA FILSAFAT ITU?
BERPIKIR (MELIHAT) HAL-HAL DI BAWAH PERMUKAAN DAN/ATAU (MENATAP) MAKNA YANG LEBIH DALAM.
GAGASAN FILOSOFIS SULIT DIPAHAMI BUKAN KARENA TERLALU ABSTRAK, MELAINKAN KARENA TERAMAT KONKRET, OBJEK PEMBAHASANNYA TERLALU DEKAT DENGAN KEHIDUPAN.
PERNAHKAH ANDA MENCOBA MELIHAT MATA KANAN DENGAN MATA KIRI ANDA?
PENGERTIAN FILSAFAT
UPAYA MANUSIA MEMAHAMI SEGALA SESUATU: SISTEMATIS, KRITIS, DAN RADIKAL.
UPAYA: SEBUAH PROSES (BUKAN PRODUK).
SISTEMATIS: MENURUT ATURAN, RUNUT, DAN BERTAHAP.
KRITIS: TERBUKA, DIALEKTIS, TIDAK MEMBAKUKAN DAN MEMBEKUKAN PIKIRAN.
RADIKAL: (RADIX=AKAR), MENDALAM KE AKAR-AKARNYA (MENGAKAR), MENEMUKAN MAKNA TERDALAM.
NILAI: KEBENARAN, KEBAIKAN, DAN KEINDAHAN.
KEBENARAN ATAU KEBIJAKSANAAN
DUA KONDISI NISCAYA HARUS ADA DALAM PENGERTIAN KEBIJAKSANAAN:
PENGETAHUAN TENTANG KEBAIKAN TERTINGGI.
TINDAKAN UNTUK MENCAPAI KEBAIKAN TERTINGGI.
UNTUK MENCAPAI KEBIJAKSANAAN HARUS MELIBATKAN SELURUH DIRI; PIKIRAN DAN PERBUATAN TERLIBAT SECARA INTENSIF.
TIGA TIPE FILSAFAT
FILSAFAT ANALITIK:
PENJERNIHAN KONSEP – MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH.
EKSISTENSIALISME:
JALAN HIDUP – MEMAHAMI HAKIKAT DAN TUJUAN KEBERADAAN MANUSIA.
FILSAFAT “YANG BAIK”:
SINTESIS KEDUANYA – TUJUAN PENJERNIHAN KONSEP MENGARAH KE JALAN HIDUP TERTENTU.
MENGEMBANGKAN WAWASAN KRITIS
WAWASAN: PONDASI GAGASAN FILOSOFIS.
WAWASAN KRITIS: MEMBACA DENGAN APRESIASI; MEMBACA APRESIASI DIMULAI DARI PEMAHAMAN.
MEMAHAMI SEBUAH IDE BERARTI MENGETAHUI MAKSUDNYA; MENGAPRESIASI SEBUAH IDE BERARTI MENGETAHUI NILAINYA.
MEMAHAMI SEBUAH IDE BERARTI MENGETAHUI YANG DIMAKNAI; MENGAPRESIASI SEBUAH IDE BERARTI MENGETAHUI SIGNIFIKANSINYA.
FILSAFAT, ILMU, AGAMA, DAN MITOS
FILSAFAT: BERPIKIR REFLEKTIF DAN SPEKULATIF, BERGERAK DARI TAHU KE TAHU DAN TAHU BERIKUTNYA.
ILMU PENGETAHUAN: BERPIKIR DENGAN PEMBUKTIAN EMPIRIK, MENGGUNAKAN OBJEK MATERIAL, INTERAKSI SUBJEK DAN OBJEK, BERGERAK DARI TIDAK TAHU KE TAHU.
AGAMA: BERPIKIR, KEPERCAYAAN, WAHYU (TUHAN DAN KOSMIK).
MITOS: IRASIONAL, KEPERCAYAAN.
DEFINISI FILSAFAT
PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI SEBAB-SEBAB PERTAMA ATAU PRINSIP-PRINSIP TERTINGGI DARI SEGALA SESUATU YANG DICAPAI OLEH AKAL BUDI MANUSIA.
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN: SUATU SISTEM DARI PELBAGAI PENGETAHUAN YANG MASING-MASING MENGENAI SUATU LAPANGAN PENGALAMAN TERTENTU, YANG DISUSUN MENURUT AZAS-AZAS TERTENTU, HINGGA MENJADI KESATUAN; ATAU SUATU SISTEM DARI PELBAGAI PENGETAHUAN YANG MASING-MASING DIDAPATKAN SEBAGAI HASIL PEMERIKASAAN-PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SECARA TELITI DENGAN MEMAKAI MOTODE-METODE TERTENTU (DESUKSI, INDUKSI).
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT:
OBJEKNYA LUAS DAN UNIVERSAL.
MEMBERIKAN PEMAHAMAN MENDALAM, SEBAB-SEBAB TERAKHIR.
MEMBERIKAN SINTESIS KEPADA ILMU PENGETAHUAN.
BERPIKIR MENYELURUH.
ILMU PENGETAHUAN:
OBJEKNYA TERBATAS.
MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG SEBAB-SEBAB YANG TERBATAS.
MENERIMA LANDASAN KERJA DARI FILSAFAT.
BERPIKIR PERSPEKTIF ATAU PARADIGMATIK
PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
THE LIANG GIE: “SUATU ANALISIS DAN PELUKISAN TENTANG ILMU DARI BERBAGAI SUDUT TINJAUAN TERMASUK LOGIKA, METODOLOGI, SOSIOLOGI ILMU, SEJARAH ILMU, DAN LAIN-LAIN”.
CORNELIS BENJAMIN: “STUDI KRITIS DAN SISTEMATIS MENGENAI DASAR-DASAR ILMU PENGETAHUAN KHUSUSNYA BERKAITAN DENGAN METODE, KONSEP, PRADUGA, DAN POSISINYA DALAM KERANGKA UMUM CABANG-CABANG INTELEKTUAL”.
JADI, FILSAFAT ILMU ADALAH SEGENAP PEMIKIRAN REFLEKTIF, RADIKAL, DAN MENDASAR ATAS BERBAGAI PERSOALAN MENGENAI ILMU PENGETAHUAN, LANDASAN, DAN HUBUNGANNYA DENGAN SEGALA SEGI KEHIDUPAN MANUSIA.
SIGNIFIKANSI FILSAFAT ILMU
DARI SEBAGAI POLA PIKIR DALAM MELAHIRKAN ILMU, MENJADI POLA HIDUP, BAHKAN MENJADI PANDANGAN-DUNIA.
JADI: UNTUK MELIHAT RANCANG BANGUN KEILMUAN (BAIK KEALAMAN, SOSIAL, MAUPUN HUMANITIS) SEKALIGUS MENGANALISIS KONSEKUENSI LOGIS DARI POLA PIKIR YANG MENDASARI SEHINGGA EKSES-EKSES YANG DITIMBULKAN DAPAT DIPAHAMI DAN DIKONTROL.
DARI EPISTEMOLOGI KE FILSAFAT ILMU
OBJEK KAJIAN EPISTEMOLOGI ADALAH PENGETAHUAN.
OBJEK KAJIAN FILSAFAT ILMU ADALAH ILMU PENGETAHUAN.
FILSAFAT ILMU MERUPAKAN PERKEMBANGAN LEBIH JAUH DARI EFISTEMOLOGI.
ARTINYA: EPISTEMOLOGI TELAH MEMPEROLEH MAKNA BARU DAN LUAS SAMPAI PADA GARAPAN FILSAFAT ILMU.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SEJARAH ILMU
SUMBANGAN DARI SEJARAH ILMU TERHADAP KAJIAN FILSAFAT ILMU: “TIDAK SATUPUN ILMU LAHIR DARI SUATU KEADAAN YANG VACUM HISTORIS”.
ARTINYA: SEBUAH PEMIKIRAN, KONSEP, DAN TEORI PASTI MEMILIKI AKAR SEJARAH KARENA (IA) LAHIR MELALUI PROSES SEJARAH.
ANTARA FILSAFAT ILMU DAN SOSIOLOGI ILMU
ILMU PENGETAHUAN TIDAK BISA LEPAS DARI SETING SOSIO-HISTORISNYA SEHINGGA BENTUK-BENTUK HASIL PENEMUAN ILMIAH BERSIFAT PERSPEKTIVISTIK.
SOSIOLOGI ILMU MEMBERIKAN INFORMASI YANG CUKUP ADANYA KETERKAITAN ANTARA PROSES KEILMUAN DENGAN FAKTOR-FAKTOR DI LUAR KEILMUAN, SEPERTI IDEOLOGI, TRADISI KEAGAMAAN, OTORITAS POLITIK, DAN EKONOMI.
LINGKUP FILSAFAT ILMU
OBJEK KAJIAN FILSAFAT ILMU: PENGETAHUAN (KNOWLEDGE), ILMU (SCIENCE: KEALAMAN, SOSIAL, DAN HUMANITIS) TERMASUK ILMU KEAGAMAAN DAN KEBAHASAAN.
JURGEN HABERMAS: ILMU-ILMU EMIRIS-ANALITIS (ILMU ALAM, HUKUM, PSIKOLOGI); ILMU-ILMU HISTORIS-HERMENEUTIS (ILMU AGAMA, FILSAFAT, BAHASA, SASTRA, KEBUDAYAAN); DAN ILMU-ILMU SOSIAL KRITIS (ILMU POLITIK, EKONOMI, SOSIOLOGI). INI MENJADI OBJEK MATERIAL DARI FILSAFAT ILMU..
SIMPULAN
PROSES DAN HASIL KEILMUAN DITENTUKAN OLEH LANDASAN FILOSOFIS YANG MENDASARINYA YANG BERFUNGSI MEMBERIKAN KERANGKA, MENGARAHKAN, DAN MENENTUKAN CORAK DARI KEILMUAN YANG DIHASILKAN.
LANDASAN FILOSOFIS ADALAH ASUMSI DASAR, PARADIGMA, DAN KERANGKA TEORI. KETIGA HAL INILAH YANG LAZIM DISEBUT FILSAFAT ILMU.
Bumi Rumah Kita
Membaca Ulang Wasudewa Kutumbakam I W a y a n S u k a r m a Bumi adalah rumah kita bersama. Dunia adalah keluarga kita...
Cari Blog Ini
Arsip Blog
Popular Posts
-
SISTEM PENGOBATAN USADA BALI A.A. Ngr Anom Kumbara Pen gantar Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manu...
-
BRAHMAVIDYA DALAM BHUANA KOSA Oleh I Wayan Sukarma Abstrak Bhuana Kosa adalah lontar yang paling tua dalam kelompok lontar-lontar Siwaistik....
-
PERKEMBANGAN SHIWA-BUDDHA DI INDIA DAN INDONESIA (Pendekatan Ilmu Sejarah) Prof. D.Litt...
-
TATTWA JNÀNA: KAJIAN TERHADAP STRUKTUR I Wayan Suka Yasa 1. Pendahuluan “Candi pustaka” yang menjadi kepustakaan Hindu Bali...
-
REINKARNASI Wacana Surga-Bumi-Neraka I Wayan Suka Yasa Abstrak Keyakinan manusia pada reinkarnasi mungkin lebih tua dari se...
Tentang Penulis
Nama: I Wayan Sukarma
Email: putraghanes58@gmail.com